Harddisk Life Time

Seringkali kita menyimpan data pada sebuah harddisk, baik internal maupun eksternal. Namun tahukan kita apakah bahaya ketika kita tidak melakukan backup data pada media yang lain sebagai cadangan file kita yang ada pada media penyimpanan utama (biasanya harddisk)?

Beberapa resiko yang dapat terjadi pada data adalah :

1. Data Terhapus/Terformat

2. Data Corrupt/Terkena Virus

3. Media Penyimpanan Rusak secara Fisik

untuk resiko nomor 1 dan 2 masih ada metode recovery yang dapat mengembalikan data kita yang telah terhapus atau terformat. pertanyaannya adalah, jika nomor 3 yang terjadi, apakah yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan data?

jawaban saya adalah TIDAK ADA, (opini anda berbeda, silahkan)

misalkan seperti ini, jika uang Rp 1.000.000,- kita belikan sebuah harddisk, anggaplah kita sudah mendapatkan harddisk dengan kualitas yang baik dengan kapasitas +- 1000 GB

ketika media penyimpanan utama kita rusak, berisi file-file penting anggaplah seperti dokumentasi foto, video, dan tugas tugas, bahkan proyek, sedangkan kita tidak memiliki cadangan data tersebut sama sekali pada media yang lain. kita akan kehilangan memori masa lalu yang tidak akan bisa kita ulang, kita akan kehilangan tugas tugas yang dengan susah payah kita kerjakan, proyek yang tak ternilai bisa jadi hilang sia-sia.

apakah dengan uang Rp 1.000.000,- kita dapat mengembalikan itu semua? tentu saja tidak, file kita merupakan sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan uang, berapapun rupiah yang ditawarkan.

inilah pentingnya backup data sehingga file kita yang tak ternilai ini tetap aman karena kita memiliki cadangan.

pada kesempatan ini saya akan menunjukkan hasil survey dari BACKBLAZE yang dimuat pada Majalah PCWorld Edisi Januari 2014 yang menyatakan bahwa sebenarnya harddisk memiliki defect/cacat/daya tahan yang rendah. Performa harddisk akan turun hingga level 70% pada tahun ke 4.

Disk Failure

Leave a comment